Rabu, 09 Juli 2014

Tahu Tepo Khas Ngawi



Tahu Tepo (Asli) Khas Ngawi !!!


Sebelumnya, tidak banyak yang tahu tentang makanan khas yang satu ini. Ada yang menyebut tepo tahu, tahu tepo, tahu telor, tepo telor, so many. Pertama kali mencicipi makanan ini saat saya kira-kira kelas 2 atau 3 SD, disaat saya mulai mengenal citarasa khas dan pedas sebuah makanan.
Pengen tahu seperti apa sih Tahu Tepo ini. Saya sendiri bingung, karena saya sendiri mau mendeskripsikannya sangat sulit.. Kenapa begitu? Cos, rasa dari setiap tahu tepo itu berbeda dan tergantung selera. Sedikit saja reviewnya, saya coba ambil dari situs http://www.madiun-raya.com/2012/07/tahu-tepo-ngawi.html situs pemerintah kota Madiun yang sangat mengapresiasi kuliner daerah sekitarnya.
Menu makan malam yang selalu ada pada kunjungan ke Ngawi adalah Tahu Tepo. Tahu Tepo itu artinya Tahu Lontong, tahu dengan lontong. Banyak versi makanan seperti ini karena tahu kayaknya emang cocok dimakan dengan lontong ya, misal seperti tahu tek, tahu gunting, kupat tahu. Tapi Tahu Tepo Ngawi punya cita rasa dan ciri tersendiri cenderung berkuah, seperti kupat tahu yang di Jogja. Jadi kalau pas nyendok sama kuahnya ya enak banget, baru terasa enaknya.
Bedanya lagi yang tampak jelas dibandingkan versi yang lainnya terletak di kacang gorengnya yang tidak dihaluskan dengan bumbu yang lain, tapi ditaburkan utuh di atasnya. Terus kalau di kupat tahu biasanya ada potongan gorengan bakwan, plus irisan daun jeruk purut; sementara tahu tepo ada kecambah sperti tahu tek, tapi kecambahnya dicampur dengan irisan daun seledri yg memberi aroma khas.

 

Cara goreng tahunya juga bisa 2 macem, digoreng dengan atau tanpa kocokan telor (bisa disampaikan ke penjualnya). Terakhir, diberi remesan krupuk ubi yang warnanya pink atau merah jambu dan juga bawang goreng.
Bahan:
Tahu potong2 dadu (dibumbuin bawang putih ma garam)
Telor
Kecambah di rebus
Daun seledri iris halus
Kacang goreng
Daun bawang (optional)
Kerupuk
Tepo/lontong potong2
Bahan kuah:
Kacang goreng
Bawang putih
Cabe rawit
Kecap manis
Asam Jawa (tdk tertulis di web, ini yang membedakan dengan kota lain)
Air matang (beberapa penjual memakai air panas, namun sejauh ini saya gak pernah lihat)Cara Membuat:
  • Tahu bisa digoreng bareng ma kocokan telor yang ditambah irisan daun bawang(atau bawang putih geprek); ato digoreng tersendiri, telornya diceplok..(suka2 aja)
  • Haluskan bawang putih yang sudah digoreng sebentar dan cabe rawit; tambahkan kecap dan air secukupnya.
  • Penyajiannya: taruh tepo/lontong, diatasnya ditaruh gorengan tahu lalu kecambah yang sudah dicampur dengan irisan daun seledri.
  • Siramkan kuahnya, taburkan kacang goreng dan remetan kerupuk.
Kurang lebih seperti itu he..he..he.. :D
Sebenarnya, kalo ini mengenai resep Tahu Tepo mungkin banyak blog yang membahas resep ini. Dan tentunya sangat tidak sinkron dengan judul yang saya buat.
Alasan utama saya dalam menulis mengenai Tahu Tepo adalah beberapa bulan yang lalu hati saya tergelitik oleh gambar dan status BBM saudara saya dari Surabaya yang kebetulan sedang singgah ke kota tetangga (bukan Madiun tentunya, karena Kota Madiun mengakui ini sebagai kuliner kota Ngawi) untuk mengurus sesuatu. Dalam gambar BBM tersebut ada gambar salah satu makanan favorit saya yaitu tahu tepo. Senang rasanya saudara saya sangat exciting untuk mencicipi kuliner ini, tapi disadari atau tidak status yang ditulis membuat saya mengernyitkan dahi. Dalam statusnya ditulis,”Tahu Tepo Khas Kota…. (gak usah disebutin nanti ditakutkan mencari pembenaran, bukannya menerima kebenaran)”. Aneh, sekaligus sedih. Selama ini saya tahu tersebarnya tahu tepo di berbagai kota adalah hal biasa, dan banyak pula makanan semacam tahu tepo di berbagai kota. Penasaran saya pun berlanjut, setelah saya kroscek ke saudara saya ternyata di tempat dia beli tertulis besar-besar tulisan tersebut. Tentu saja ajukan protes ke saudara saya, untuk mengganti statusnya (dengan sedikit memaksa :D) kalau tahu tepo itu Khas Kota Ngawi. Kenapa seolah-olah saya ekstrem sekali, ya karena kebenarannya seperti itu. Bahkan di wikipedia sekalipun tahu tepo adalah makanan khas kota Ngawi
Makanan Khas Asli kota Ngawi Adalah Tepo Tahu (Pertama kali di buat oleh Bp Palio), kemudian Wedang Cemue. karena rasanya yang enak banyak tempat lain mengklaim cemue berasal dari daerahnya, tapi Cemue adalah benar benar Asli kota Ngawi, Sate ayam Ngawi juga mempunyai rasa yang berbeda dengan sate ayam daerah lain. Selain itu makanan ringan semacam Kripik tempeledre, dan Geti banyak terdapat di Ngawi, Nasi pecel Ngawi juga memiliki rasa yang khas berbeda dengan nasi pecel di kota lain.
(wikipedia)
Okelah, mungkin saya terlalu berlebihan menanggapi hal ini. Tapi perlu dicermati juga hal kecil seperti ini. Seperti makanan Pecel, yang tersebar pula di Ngawi dengan banyak variasi di setiap penjual nasi pecel. Tapi sejauh ini tidak ada yang dengan terang-terangan memakai tulisan Nasi Pecel Khas Ngawi, karena memang Ngawi bukan kota utama yang menyajikan Pecel tetapi Madiun. Atau sebut saja makanan khas Jakarta yang satu ini, namanya Ketoprak, isinya hampir sama dengan tahu tepo dari segi bumbu yang mengedepankan kacang dan kecap. Sejauh saya mendengar, melihat dan mendengar, tidak pernah ditulis Ketoprak Khas Surabaya or Karawang or Cirebon. Padahal saya yakin di kota-kota tersebut tersebar pula makanan tersebut.
Pada intinya, bukan karena apa-apa.. Hanya saja saya sebagai salah satu warga Ngawi cukup prihatin dengan hal ini. Disaat di Ngawi banyak sekali penjual yang menyambung hidup dengan makanan khas ini, namun tidak ada satupun yang memasang tulisan Khas Ngawi. Bahkan ironisnya, makanan khas Ngawi ini tergusur oleh kota lain…
Lalu salah siapa? Tidak ada yang salah tentunya, karena inilah kultur orang-orang Indonesia. Tidak ada paten dalam penciptaan kuliner, yang seharusnya ada untuk menjaga kelestarian dan asal-usul kuliner tertentu. So, saran saya sih.. Jangan salahkan negara orang mempatenkan kuliner or budaya kita. Karena sebagai sesama warga negara saja. Tidak ada kepedulian mengenai hal ini. Saya harap kedepannya pemerintah kota Ngawi bisa melakukan pembenahan untuk mempatenkan kuliner ini agar bisa terjaga sejarahnya.

Sumber: .wordpress.com/2013/06/26/tahu-tepo-asli-khas-ngawi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar