Tahu Tepo (Asli) Khas
Ngawi !!!
Sebelumnya,
tidak banyak yang tahu tentang makanan khas yang satu ini. Ada yang menyebut
tepo tahu, tahu tepo, tahu telor, tepo telor, so many. Pertama kali mencicipi
makanan ini saat saya kira-kira kelas 2 atau 3 SD, disaat saya mulai mengenal
citarasa khas dan pedas sebuah makanan.
Pengen tahu
seperti apa sih Tahu Tepo ini. Saya sendiri bingung, karena saya sendiri mau
mendeskripsikannya sangat sulit.. Kenapa begitu? Cos, rasa dari setiap tahu tepo
itu berbeda dan tergantung selera. Sedikit saja reviewnya, saya coba ambil dari
situs http://www.madiun-raya.com/2012/07/tahu-tepo-ngawi.html situs
pemerintah kota Madiun yang sangat mengapresiasi kuliner daerah sekitarnya.
Menu makan malam yang selalu ada pada
kunjungan ke Ngawi adalah Tahu Tepo. Tahu Tepo itu artinya Tahu Lontong, tahu
dengan lontong. Banyak versi makanan seperti ini karena tahu kayaknya emang
cocok dimakan dengan lontong ya, misal seperti tahu tek, tahu gunting, kupat
tahu. Tapi Tahu Tepo Ngawi punya cita rasa dan ciri tersendiri cenderung
berkuah, seperti kupat tahu yang di Jogja. Jadi kalau pas nyendok sama kuahnya
ya enak banget, baru terasa enaknya.
Bedanya lagi yang tampak jelas
dibandingkan versi yang lainnya terletak di kacang gorengnya yang tidak
dihaluskan dengan bumbu yang lain, tapi ditaburkan utuh di atasnya. Terus kalau
di kupat tahu biasanya ada potongan gorengan bakwan, plus irisan daun jeruk
purut; sementara tahu tepo ada kecambah sperti tahu tek, tapi kecambahnya
dicampur dengan irisan daun seledri yg memberi aroma khas.
Cara goreng tahunya juga bisa 2 macem,
digoreng dengan atau tanpa kocokan telor (bisa disampaikan ke penjualnya).
Terakhir, diberi remesan krupuk ubi yang warnanya pink atau merah jambu dan
juga bawang goreng.
Bahan:
Tahu
potong2 dadu (dibumbuin bawang putih ma garam)
Telor
Kecambah di rebus
Daun seledri iris halus
Kacang goreng
Daun bawang (optional)
Kerupuk
Tepo/lontong potong2
Telor
Kecambah di rebus
Daun seledri iris halus
Kacang goreng
Daun bawang (optional)
Kerupuk
Tepo/lontong potong2
Bahan kuah:
Kacang goreng
Bawang putih
Cabe rawit
Kecap manis
Kacang goreng
Bawang putih
Cabe rawit
Kecap manis
Asam Jawa (tdk tertulis di web, ini yang
membedakan dengan kota lain)
Air matang (beberapa penjual memakai air panas, namun sejauh ini saya gak pernah lihat)Cara Membuat:
Air matang (beberapa penjual memakai air panas, namun sejauh ini saya gak pernah lihat)Cara Membuat:
- Tahu bisa digoreng bareng ma kocokan telor yang ditambah irisan daun bawang(atau bawang putih geprek); ato digoreng tersendiri, telornya diceplok..(suka2 aja)
- Haluskan bawang putih yang sudah digoreng sebentar dan cabe rawit; tambahkan kecap dan air secukupnya.
- Penyajiannya: taruh tepo/lontong, diatasnya ditaruh gorengan tahu lalu kecambah yang sudah dicampur dengan irisan daun seledri.
- Siramkan kuahnya, taburkan kacang goreng dan remetan kerupuk.
Kurang lebih seperti itu he..he..he.. :D
Sebenarnya, kalo ini mengenai resep Tahu
Tepo mungkin banyak blog yang membahas resep ini. Dan tentunya sangat tidak
sinkron dengan judul yang saya buat.
Alasan utama saya dalam menulis mengenai
Tahu Tepo adalah beberapa bulan yang lalu hati saya tergelitik oleh gambar dan
status BBM saudara saya dari Surabaya yang kebetulan sedang singgah ke kota
tetangga (bukan Madiun tentunya, karena Kota Madiun mengakui ini sebagai
kuliner kota Ngawi) untuk mengurus sesuatu. Dalam gambar BBM tersebut ada
gambar salah satu makanan favorit saya yaitu tahu tepo. Senang rasanya saudara
saya sangat exciting untuk mencicipi kuliner ini, tapi disadari atau tidak
status yang ditulis membuat saya mengernyitkan dahi. Dalam statusnya
ditulis,”Tahu Tepo Khas Kota…. (gak usah disebutin nanti ditakutkan mencari
pembenaran, bukannya menerima kebenaran)”. Aneh, sekaligus sedih. Selama ini
saya tahu tersebarnya tahu tepo di berbagai kota adalah hal biasa, dan banyak
pula makanan semacam tahu tepo di berbagai kota. Penasaran saya pun berlanjut,
setelah saya kroscek ke saudara saya ternyata di tempat dia beli tertulis
besar-besar tulisan tersebut. Tentu saja ajukan protes ke saudara saya, untuk
mengganti statusnya (dengan sedikit memaksa :D) kalau tahu tepo itu Khas Kota
Ngawi. Kenapa seolah-olah saya ekstrem sekali, ya karena kebenarannya seperti
itu. Bahkan di wikipedia sekalipun tahu tepo adalah makanan khas kota Ngawi
Makanan Khas Asli kota Ngawi
Adalah Tepo
Tahu (Pertama kali di buat oleh Bp Palio),
kemudian Wedang
Cemue. karena rasanya yang enak banyak tempat lain mengklaim
cemue berasal dari daerahnya, tapi Cemue adalah
benar benar Asli kota Ngawi, Sate
ayam Ngawi juga mempunyai rasa yang berbeda dengan sate ayam
daerah lain. Selain itu makanan ringan semacam Kripik tempe, ledre,
dan Geti banyak terdapat di Ngawi, Nasi pecel
Ngawi juga memiliki rasa yang khas berbeda dengan nasi pecel di kota lain.
(wikipedia)
Okelah, mungkin saya terlalu berlebihan
menanggapi hal ini. Tapi perlu dicermati juga hal kecil seperti ini. Seperti
makanan Pecel, yang tersebar pula di Ngawi dengan banyak variasi di setiap
penjual nasi pecel. Tapi sejauh ini tidak ada yang dengan terang-terangan
memakai tulisan Nasi Pecel Khas Ngawi, karena memang Ngawi bukan kota utama
yang menyajikan Pecel tetapi Madiun. Atau sebut saja makanan khas Jakarta yang
satu ini, namanya Ketoprak, isinya hampir sama dengan tahu tepo dari
segi bumbu yang mengedepankan kacang dan kecap. Sejauh saya mendengar, melihat
dan mendengar, tidak pernah ditulis Ketoprak Khas Surabaya or Karawang or
Cirebon. Padahal saya yakin di kota-kota tersebut tersebar pula makanan
tersebut.
Pada intinya, bukan karena apa-apa..
Hanya saja saya sebagai salah satu warga Ngawi cukup prihatin dengan hal ini.
Disaat di Ngawi banyak sekali penjual yang menyambung hidup dengan makanan khas
ini, namun tidak ada satupun yang memasang tulisan Khas Ngawi. Bahkan
ironisnya, makanan khas Ngawi ini tergusur oleh kota lain…
Lalu salah siapa? Tidak ada yang salah
tentunya, karena inilah kultur orang-orang Indonesia. Tidak ada paten dalam
penciptaan kuliner, yang seharusnya ada untuk menjaga kelestarian dan asal-usul
kuliner tertentu. So, saran saya sih.. Jangan salahkan negara orang mempatenkan
kuliner or budaya kita. Karena sebagai sesama warga negara saja. Tidak ada
kepedulian mengenai hal ini. Saya harap kedepannya pemerintah kota Ngawi bisa
melakukan pembenahan untuk mempatenkan kuliner ini agar bisa terjaga
sejarahnya.
Sumber: .wordpress.com/2013/06/26/tahu-tepo-asli-khas-ngawi/